Ebook Agen Tiket Pesawat 486x60

Wednesday, May 11, 2011

Zakat : Indikator Dari Pribadi Muslim Yang Kaya

Kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia yang kian hari kian memprihatinkan seakan semakin menyesakkan kita dalam bernafas, kelaparan merajalela, angka kemiskinan yang semakin meningkat, gizi buruk, biaya pendidikan yang kian mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat ekonomi bawah, ongkos pengobatan yang juga seakan tidak kalah mahal, otomatis membuat kondisi masyarakat semakin susah, belum lagi persaingan lapangan kerja, juga minimnya munculnya para pengusaha-pengusaha baru yang diakibatkan oleh permasalahan-permasalahan klasik yakni sulitnya mendapatkan pinjaman modal dengan mudah dan dengan bungah yang ringan, apalagi tanpa bunga dan tanpa jaminan, apa ada ya di Indonesia ini? .
Indonesia sebagai negara yang mayoritas beragama islam, tentunya seharusnya mampu mengaplikasikan islam secara menyeluruh, tidak sebatas ritual keagamaan yang bersifat tekstual saja. Melihat berbagai kondisi permasalahan social ekonomi yang terjadi di masyarakat sebagaimana yang terpaparkan diatas, tentunya bisa kita ambil kesimpulan bahwa sebagian besar permasalahan yang terjadi di dalam bangsa ini berujung pada permasalahan perekonomian, tentu hal ini sangatlah memprihatinkan. Jika kita bisa mengaplikasikan salah satu saja metode penyetaraan ekonomi dengan metode yang telah diajarkan oleh islam yakni zakat saja, tentu permasalahan-permasalahan perekonomian bangsa ini bisa diminimalisir.
Meskipun tidak dinafikkan, telah banyak berbagai lembaga pengelolaan zakat yang terdapat di Indonesia, baik lembaga zakat yang didirikan oleh pemerintah, maupun yang didirikan oleh lembaga zakat swasta, bahkan lembaga zakat yang dimiliki oleh berbagai organisasi kemasyarakatan juga yayasan, namun mengapa tetap saja permasalahan-permasalahan perekonomian yang terjadi di masyarakat belum bisa berkurang secara signifikan, hal ini menjadi perenungan yang harus kita formulasikan agar zakat mampu menjadi salah satu jawaban solusi dari berbagai permsalahan perekonomian tersebut.

Membangun Frame berzakat dalam mindset masyarakat muslim Indonesia
Tidak dapat dipungkiri bahwa minat zakat dalam sebagian besar masyarakat muslim Indonesia sangatlah minim, hal ini diindikasikan dengan masih banyaknya permasalahan ekonomi sosial ditengah masyarakat. Berbicara mengenai kesadaran tentunya berbicara tentang keinginan yang timbul dalam hati diakibatkan oleh dorongan akan pemahaman dari individu itu sendiri.
Membangun pemahaman dalam diri individu tentunya tidak semudah membuat pisang goreng, sekali dimasukkan dalam wajan penggorengan dengan minyak yang mendidih, pisang langsung matang. Berbeda dengan menanamkan pemahaman pada diri individu, tentu harus melewati beberapa bahkan berbagai proses menuju kematangan dalam pemahaman dari individu sendiri, yang mana tentunya setiap proses membutuhkan waktu, disinilah suatu keistiqomahan dalam membangun pembiasaan sehingga melekat dalam mindset berfikir sangatlah dibutuhkan, sebab dengan pembiasaan yang terus menerus tersebut, akan mampu menghegemoni alam bawah sadar dari frame berfikir dari setiap individu sendiri.
Tanpa terkecuali dalam hal menanamkan pemahaman berzakat pada frame berfikir masyarakat muslim di Indonesia, juga memerlukan proses yang harus dilalui sehingga pada akhirnya terbangunlah kesadaran untuk menyalurkan zakat oleh masyarakat muslim di Indonesia. Beberapa kendala utama yang menyebabkan sulit tumbuh kembangnya kesadaran untuk menyalurkan zakat oleh sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia, diantaranya :
1. Minimnya penghasilan yang diperoleh oleh masing-masing individu dari masyarakat muslim Indonesia yang sebagian besar berstatus sebagai pegawai.
2. Kurangnya pemahaman secara holistik pada sebagian besar masyarakat muslim indonesia, mengenai perhitungan dan penyaluran zakat.
3. Minimnya minat baca pada sebagian besar masyarkat muslim Indonesia, sehingga kurang melek akan berbagai informasi, termasuk informasi mengenai zakat.
4. Sedikitnya jumlah pengusaha muslim di Indonesia
5. Sebagian besar lembaga pengelola zakat dalam pemungutan dan penyaluran zakat masih bersifat perorangan atau sebatas keluarga, belum menyentuh pada pemberdayaan ekonomi masyarakat secara global.
6. Dan masih banyak lagi yang lain, yang tentunya penulis tunggu masukan sarannya dari para pembaca.

Solusi pemahamanan frame berfikir masyarakat islam dalam berzakat
Dari beberapa kendala di atas tentunya memerlukan solusi dalam menyelesaikannya atau setidaknya mampu memberikan angin segar atas kebuntuan yang terjadi selama ini, pada kesempatan ini penulis mencoba memberikan tawaran solusi yang tentunya kebenarannya masih perlu kita diskusikan bersama, karena penulis sadar betul, bahwa manusia hanya sebatas berusaha, namun kebenaran hanyalah milik Allah semata, adapun beberapa tawaran tersebut diantaranya :
1. Pemerintah beserta elemen-elemen masyarakat melakukan penanaman pemahaman dalam seluruh masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat muslim Indonesia mengenai pentingnya menjadi entrepreneur atau setidaknya sebagai pengusaha, dimana dalam pengaplikasian dilapangan bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui berbagai sosialisasi, hingga menyuntikkan pemahaman entrepreneur dalam dunia pendidikan di masing-masing tingkatan.
2. Pemerintah beserta elemen-elemen masyarakat melakukan penanaman pemahaman dalam seluruh masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat muslim Indonesia mengenai pentingnya menyisihkan sebagian penghasilan untuk zakat, yang mana pemahaman tersebut tidak sebatas pengetahuan, melainkan pengaplikasian secara langsung di lapangan.
3. Pemerintah beserta elemen-elemen masyarakat mengusahakan terbangunnya kesadaran membaca kepada seluruh masyarakat, serta memberikan apresiasi yang cukup bagus bagi masyarakat yang mampu melahirkan karya dibidang keilmuan.
4. Pemerintah menyediakan data real masyarakat miskin di Indonesia, bukan data hasil politisasi. Yang terintegrasi ke seluruh lembaga pengelola zakat.
5. Masing-masing lembaga pengelola zakat harus senantiasa melakukan revitalisasi dalam pengeloan zakat untuk lebih professional dan proposional, sehingga pemungutan dan penyaluran zakat bisa berjalan lebih efektif dan efisien.
6. Dan masih banyak lagi yang lain, yang tentunya penulis tunggu masukan sarannya dari para pembaca.

Dari beberapa tawaran solusi di atas, dapat kita tarik sebuah kesimpulan, bahwa setiap muslim harus kaya baik secara finansial (material) maupun spiritual, dalam hal ini setidaknya, setiap muslim harus memiliki mental-mental yang kaya, meskipun secara financial masih berkategori cukup, karena dengan mental yang kaya, maka hal itu yang akan mampu memberikan motivasi untuk kaya secara finansial, sehingga menjauhkan kita semua dari kefakiran, baik kefakiran secara fisik maupun psikis, sebagaimana yang pernah diucapkan oleh Muhammad SAW bahwa “Kefakiran itu dekat dengan kekufuran”, semoga kita semua terjauhkan dari berbagai kefakiran, baik kefakiran secara fisik maupun psikis.

Penulis menyadari betul, bahwa artikel ini sangatlah jauh dari sempurna, tentunya penulis memerlukan saran dan kritik untuk menyempurnakannya, namun penulis berharap , semoga artikel yang singkat ini bisa memberikan kemanfaatan bagi penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya dalam hal penyadaran akan pentingnya zakat.

Tuesday, May 10, 2011

Siapakah Yang Lebih Layak Mendapatkan Predikat “PEJOEANG PEREMPUAN INDONESIA”

Keterangan
R. A. Kartini
Nyai Hj. Siti Walidah Ahmad Dahlan
Foto

Lahir
Jawa Tengah, 21 April 1879
Yogyakarta, 1872
Wafat
17 September 1904
31 Mei 1946
Umur
25 Tahun
74 Tahun
Lingkungan Keluarga
kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa
lingkungan yang sangat agamis dan tradisional
Gerakan
-          Tulisan surat kepada stakeholder pemerintahan, dan beberapa tokoh-tokoh pemikir mengenai keperempuanan
Melakukan Gerakan real Mendirikan perkumpulan-perkumpulan khusus untuk kaum perempuan :
-          Gerakan Perempuan Sopo Tresno Pada Tahun 1914 - 22 April 1917
-          Organisasi Perempuan Aisyiyah 22 April 1917 - hingga Sekarang
Fakta
-          Pemikiran, Karya dan Gerakan yang dilakukan hanya tinggal sejarah yang sulit direlevansikan untuk menjawab permasalahan perempuan kekinian.
-          Pemikiran, Karya dan Gerakan masih berkutat pada Wacana.
-          Pemikiran
-          Gerakan Real dengan mendirikan perkumpulan-perkumpulan

Pengawas Ujian Nasional (UN) 2011 : Harus Lebih Baik & Berkualitas Lagi

Maraknya penyalahgunaan dalam proses pelaksanaan Ujian Nasional (UN), baik berupa kasus bocornya soal, hingga guru pengawas yang saling berkompromi, telah mencoreng keesensian nilai pendidikan di tanah air ini, maka pada kesempatan kali ini penulis mencoba menawarkan gagasan ide dalam proses pelaksanaan pengawasan Ujian Nasional (UN) untuk tahun ini dan mendatang. Adapun tawaran ide tersebut penulis juga memberikan 2 (dua) pilihan diantaranya :

Pilihan (option) 1
Proses pengawas masih tetap sama dilakukan dengan saling tukar-menukar guru antar sekolah negeri/swasta seperti yang sudah dilakukan selama ini, namun pemerintah melakukan uji seleksi kelayakan guru pengawas Ujian Nasional (UN) dalam hal “Karakter Kepribadian” guru tersebut, dengan melibatkan elemen-elemen independen yang terdapat di masyarakat, seperti organisasi-organisasi kemasyarakatan, kemahasiswaan, kepemudaan, juga lembaga kemasyarakatan lainnya. Pemonitoringan pengawas Ujian Nasional (UN), dilakukan langsung oleh pemerintah dengan bekerjasama dengan elemen-elemen masyarakat melalui perwakilannya masing-masing, dimana pemenepatan pengawas dari elemen dilakukan secara silang.

Pilihan (Option) 2
proses penjagaan tidak lagi dilakukan oleh guru, melainkan pemerintah dimasing tingkat kecamatan melakukan pembentukan tim khusus pengawas Ujian Nasional (UN) dengan bekerjasama dengan elemen-elemen masyarakat, dimana dengan melakukan tes uji seleksi kelayakan pengawas Ujian Nasional (UN) dalam hal “Karakter Kepribadian”. sedangkan masing-masing sekolah hanya bertanggungjawab dalam kepanitian lokal (event organisir) saja. Untuk pemonitoringan pengawas Ujian Nasional (UN), dilakukan sama seperti pada Pilihan (Option) 1

Dengan 2 (dua) pilihan ini, penulis berharap semoga dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) bisa berjalan jujur, adil, dan tentunya dengan hasil yang lebih baik lagi, dan yang terpenting untuk meminimalisir pihak-pihak yang terdhalimi saat pelaksaan Ujian Nasional (UN) tersebut.

Monday, May 9, 2011

Penelantaran Seorang Gadis dengan Modus Mencarikan Kerja di Kota Gresik

Hari Minggu 8 Mei 2011, pukul 22.30, telah terjadi fenomena yang mencengangkan di lingkungan perumahan GKB kecamatan Kebomas Gresik, terdapat seorang gadis berusia 15 tahun yang menangis secara histeris di pinggir jalan, karena telah ditinggalkan orang yang mengajaknya pergi ke Gresik dengan alasan dicarikan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga dengan iming-iming gaji Rp. 700.000,-. Dia merasa ditipu oleh orang yang mengajaknya dengan alasan ditinggal untuk membeli pulsa, tapi pada kenyataannya orang tersebut tidak pernah kembali, dia menunggu sejak pukul 17.00, karena merasa kebingungan akhirnya dia hanya bisa menangis.
Menangis histeris dipinggir jalan, secara otomatis menarik perhatian orang di sekitar dan pengguna jalan untuk mencoba bertanya, namun tangisan tersebut tidak segera berhenti, melainkan semakin histeris, dan membuat banyak orang menganggap gadis tersebut gila dan kemudian meninggalkan begitu saja. Kami yang kebetulan sedang berkumpul di kantor PDM Gresik, kedatangan salah satu teman yang melaporkan hal tersebut dengan segera mencoba melihat, ternyata memang benar adanya, kami mencoba meredakan tangisnya, dan berhasil menanyai penyebab dan asal-usulnya, tanpa banyak bicara kami bersama teman mengantarkan ke terminal Bunder, untuk mencarikan bis jurusan Broboka, kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah. Dan Alhamdulillah sekitar pukul 23.30 kami mendapatkan Bis sesuai dengan tujuan.
Dari kejadian di atas, kita bisa mengambil hikmah yang mendalam dari berbagai sudut pandang, secara social masyarakat kita bisa menjadikan cermin bahwa betapa bobroknya kondisi social bangsa Indonesia, gadis berusia sekolah harus mencari kerja hanya untuk mencukupi kebutuhan perut saja, betapa minimnya ekonomi sosial yang terdapat disebagian besar masyarakat di Indonesia.
Tidak hanya dari sudat pandang kelemahan, dari sudut pandang kelebihan, ternyata ditengah-tengah fenomena tersebut masih banyak dari masyarakat yang masih memiliki rasa ibah dan kasihan dengan berbagai bentuk bantuan, mulai dari informasi mengenai bis malam jurusan Brobokan Puwodadi Jawa Tengah, hingga memberikan bantuan keuangan kepada gadis tersebut, yang mana dengan rasa ibah tersebut sebenarnya masyarakat kita masih memiliki potensi karakter yang masih begitu besar untuk ditumbuhkembangkan, akhirnya dalam hati hanya bisa berdoa, semoga pemerintahan mampu mengakomodir setiap potensi masyarakatnya sehingga bisa menjadi lebih baik lagi.

Sunday, May 8, 2011

Khusus Buat Pembaca Apalagi Pemberi Komentar

Aku ucapin banyak terima kasih telah berkenan mampir, membaca, di blogku. Semoga blogku bisa memberikan kemanfaatan meskipun kecil, semoga dengan kecilnya kemanfaatan tersebut bisa membuatku menghadirkan kemanfaatan yang lebih besar nantinya buat sobatku pembaca semua. Amien

Potensi Remaja : Menentukan Masa Depan Bangsa

Tren muda-mudi yang terjadi setiap sabtu malam (malam minggu) tiba, mereka seakan telah terkoordinasi untuk melaksanakan kewajiban ritual untuk ber-uforia baik bersama teman maupun sang kekasih, fenomena seperti ini telah menjadi budaya bagi remaja masa kini. Be happy, merupakan tujuan utama bagi mereka, bahkan ada sebagian mereka yang menghabiskan malam minggu sampai esok pagi. Kondisi seperti ini memang cukup memprihatinkan bagi kelanjutan generasi bangsa, manakala para generasi mudanya lebih gandrung akan nuansa iklim yang hedon ketimbang harus menghabiskan waktu dengan agenda kegiatan yang lebih bermanfaat.
Remaja dengan berbagai potensi yang dimilikinya, seharusnya mampu melakukan kegiatan yang lebih positif, setidaknya mengenai masa depan mereka sendiri. Meski tak selamanya berkumpul dengan teman sebaya itu buruk, akan tetapi aktifitas-aktifitas yang bernuansa uforia , lebih cenderung mengarah pada tindakan-tindakan yang kurang bermanfaat, lebih banyak menghabiskan waktu, tentunya uang. Jika setiap potensi dari setiap remaja tersebut mampu diakomodir, maka akan mampu menghasilkan berbagai perubahan-perubahan yang signifikan.
Malam minggu tanpa kekasih, bukanlah masalah yang besar tentunya, jika kita mau sejenak merenungkan, sebenaranya malam minggu merupakan suatu momentum yang terlalu didramatisir tentunya, karena secara esensi coba kawan semua bertanya pada hati masing-masing, apa sih bedanya malam minggu dengan malam-malam yang lain, jalan dengan kekasih tidak harus malam minggu saja, jika kita terlalu mendewakan malam minggu, berarti kasih saying kita hanya ada pada malam minggu aja?, tentu tidak bukan, kita bisa tetap jalin kasih saying kita pada hari-hari yang lain kan, tentunya dengan aktifitas-aktifitas yang logis, dan bisa diterima oleh pola pikir semua orang dari berbagai lapisan, baik kalangan orang tua, anak muda.
Percaya atau tidak kita tetap bisa melewati malam minggu dengan gembira, dan lebih bermanfaat tentunya tanpa harus menghilangkan kesenangan-kesenangan kita sebagai anak muda, ambil contoh saja, seperti dengan nongkrong bersama teman-teman dimanapun, mau di warkop (warung kopi), di pusat keramaian meski dengan teman lawan jenis kita, akan tetapi bisa kita isi dengan obrolan-onrolan yang lebih bermanfaat, bagi yang suka music, bisa ngobrolin bagaimana memberntuk group band music yang keren dan berkualitas, bagi yang suka balapan, bisa dengan ngomongin bagaimana bisa menjadi atli balap resmi di sebuah sirkuit, atau bicara soal teknologi otomotif yang sedang berkembang, bahkan bagi yang suka ngamatin cewek lewat, kan bisa dengan mendiskusikan bagaimana caranya memiliki cewek cakep luar dalam (paras dan hatinya) yang bisa memotivasi kita lebih maju lagi dari sekarang, bukan sekedar cewek yang hanya sekedar bisa dipamerin ke semua temen saat ada acara bareng, atau cewek yang hobinya sekedar dandan atau shoping ja, apa ga begitu guys semua?.
Ngomongin soal cewek aja misalnya, waduh bisa panjang x lebar x tinggi nantinya, volume kali?, coba kita pikir, buat apa punya cewek yang cakep, aduhai, namun tidak bisa memahami diri kita apa adanya, dia hanya mikirin kepentingannya sendiri, hanya bisa belanja atau makan di tempat mahal-mahal, tidak bisa menerima pergaulan kita, atau yang melihat kita dan sekitar kita dari status financial kita (sok elitis), apa tidak malah bikin pusing kita punya kepala guys, kita yang harus menyesuaikan dengan kemauan dia terus, atau bagi yang cewek, buat apa kita punya cowok ganteng, tajir, tapi tidak bisa menghargai kamu sebagai wanita, selalu mengecawakan, semaunya sendiri, suka lirak-lirik cewek lain baik di depanmu maupun dibelakangmu, so dimana letak kebahagianmu wahah cewek, kalau selalu dibuat makan hati, buru-buru mau membimbing kamu menjadi lebih baik lagi dengan mendukung setiap aktifitas dan kegiatanmu, lha ngurusin dirinya sendiri saja masih belum benar, apakah itu karakter cowok yang kamu idam-idamkan, so dimana harga dirimu sebagai wanita, wahai kau calon ibu??.

Gali Potensimu Mulai dari Kesukaanmu!!!
Kalau tadi penulis coba ungkap sedikit cara memaksimalkan hobimu, pada bagian ini mari kita sharingkan bersama. Mulai dari sekarang coba kita kenali kesenangan dari diri kita masing-masing, tentu masing-masing dari kesenangan kita berbeda kan?, ada yang suka music, otomotif baik balapan atau hanya modifikasi otomotif, nongkrong, bola, fashion, membaca, dan masih banyak lagi yang tentu tidak bisa disebutin satu per satu.
Setelah itu coba jalani dulu kesukaan kita, bersama dengan itu pikirkan bagaimana bisa melakukan kesenangan (hobi) kamu itu dengan cara yang sedikit berbeda dengan yang lain, contoh jika yang lain baru bisa ngomongin soal balapan, coba kamu berfikir dan mencari informasi terbaru bagaimana bisa menjadi pembalap professional yang pelaksanaannya di sebuah sirkuit secara resmi, caranya kan macam-macam, apalagi sekarang teknologi internet sudah menjamur guys, bisa Tanya ke mbah google (browsing internet), tukar pengetahuan (sharing) dengan orang yang berpengalaman di dunia balap, dan masih banyak lagi yang lain guys,
Bagi cewek yang suka fashion, bisa kembangkan hobi fashion, dengan berfikir bagaimana bisa merancang sebuah fashion yang diminati oleh remaja saat ini, syukur-syukur bisa didukung oleh orang tua untuk mendirikan butik khusus fashion.Santai guys, semua bisa diatur, asal jangan hanya sekedar dipikirkan dan direnungkan saja, tapi dikominikasikan alias dibicarakan atau lebih kerennya didiskusikan dengan para ahli dibidangnya masing-masing, untuk lebih rincinya, kita bisa diskusikan di lain waktu, untuk sementara sampai disini dulu ya kawan semua, ok.

Saturday, May 7, 2011

Positif Thinking Dengan Kejenuhan

Kejenuhan merupakan hal yang lumrah dan terbiasa terjadi dalam diri manusia, sehingga terkadang membuat seseorang merasa lemas dan malas melakukan segala sesuatu pekerjaan. Baik kejenuhan yang diakibatkan karena fisik yang memang lelah, maupun karena terlalu padatnya pekerjaan yang harus kita selesaikan. Meskipun demikian tentu kita tidak boleh menganggap remeh suatu kejenuhan, karena kalau dibiarkan berlarut-larut, maka akan bisa mengorbankan hal-hal yang penting dalam hidup kita dan akan membuat kita menyesalinya ketika semua sudah terlambat.
Tentu kita tidak menginginkan hal seperti ini terjadi pada diri kita bukan?, santai guys, semua bisa diatur, ada beberapa langkah tahapan yang bisa dilakukan guna menaggulangi kejenuhan yang kerap terjadi, diantaranya :

1. Kenali jenis kejenuhanmu
Langkah awal ini penting karena akan menentukan langkah-langkah penyelesaian selanjutnya. Kenali kejenuhanmu disini maksudnya, apakah kejenuhanmu itu diakibatkan oleh menurunnya kondisi badan secara fisik (lelah), ataukah karena memang padatnya pekerjaan yang harus dilakukan.

2. Lakukan Evaluasi Internal Diri
Jika karena lelahnya fisik bisa diatasi dengan sejenak istirahat, jika memungkinkan bisa dengan melakukan pijat, atau dengan berhenti sejenak sembari ditemani dengan minuman kesukaan yang seperti teh, kopi, atau susu coklat yang hangat, jika jenis kerja anda berkutat di dalam ruangan yang lebih banyak duduk di depan laptop dan ruangan ber-AC, penulis sarankan banyak minum air putih, namun dalam hal minuman penulis tidak menyarankan soft drink.
Jika diakibatkan karena padatnya pekerjaan, maka coba berhenti sejenak, sambil melakukan evaluasi agenda, lakukan list ulang semua pekerjaan anda, lakukan seleksi prioritas agenda pekerjaan, so start again your job.
Jika diakibatkan oleh keduanya, lakukan kedua saran secara bersamaan.

3. Sambung Kembali dan Bangun Lebih Luas Persahabatan
Mannfaatkan kejenuhan dengan silaturahim/berkunjung kepada teman atau kolega terdekat, karena tidak ada yang tahu, terkadang tanpa disangka dengan kita bertemu dengan teman, kita mendapatkan gagasan/ide segar untuk melanjutkan pekerjaan kita lebih baik lagi, namun yang perlu diingat, jangan sampai pembicaraan kita dengan teman kita dapat mengkacaukan perencanaan pekerjaan yang sudah kita rancang sebelumnya.

4. Segera Bekerja Kembali
Segera bekerja kembali, merupakan suatu keniscayaan yang tak terbantahkan, karena tanpa keberlanjutan, maka pekerjaan yang sudah kita lakukan akan sia-sia

Dengan beberapa langkah-langkah di atas, penulis berharap tulisan ini mampu memberikan kemanfaatan bagi pembaca, amien.

Tuesday, May 3, 2011

Kisah Dua Tukang Kayu

Ada dua orang tukang kayu yang sudah tua dan sudah bekerja bertahun-tahun pada atasannya. Suatu hari, atasannya mengatakan bahwa ia akan pergi keluar kota selama tiga bulan, dan sebelum berangkat ia menugaskan mereka untuk membuat masing-masing satu buah rumah. Tukang kayu pertama bekerja sambil menggerutu dan asal-asalan. Merasa sudah banyak berjasa kepada perusahaan namun masih saja mendapat penugasan, ia lantas bekerja sekedarnya, memilih bahan bangunan yang buruk serta tidak rapi dalam finishing-nya. (penyelesaiannya). Sebaliknya, tukang kayu kedua, ia bekerja giat penuh semangat, mengerjakan rumah dengan spenuh hati. Tidak terasa, tiga bulan berlalu. Kedua rumah berhasil selesai dikerjakan, bersamaan saat atasannya kembali dari bepergian. Setelah beberapa lama melepas lelah, atasannya memanggil kedua tukangnya itu.
"Bapak-bapak, kalian adalah pekerja terbaikku yang sudah sangat lama bekerja di sini. Saya, selaku pimpinan, sangat berterima kasih atas dedikasi kalian yang luar biasa. Atas dedikasi tersebut, saya tidak bisa memberi banyak". Atasannya lalu mengacungkan dua kunci pada kedua tukang itu. "Hanya kunci rumah ini yang bisa saya berikan pada kalian. Saya persilahkan kalian menempati rumah yang telah kalian bangun sendiri selama saya bepergian" (Hery Wibowo, 2008: 74).
Hikmah yang dapat dipetik adalah sama-sama bekerja, sama-sama capai, dan lain-lain lebih baik jika kita lakukan dengan sungguh-sungguh, dilakukan dengan sepenuh hati mulai dari perencanaan, proses pelaksanaan dan memaksimalkan hasil yang akan dicapai.

Lao Zi: Apa Beda Lidah dan Gigi

Salah satu orang yang paling berhikmat di negeri China adalah Lao Zi. Namun, Lao Zi juga banyak belajar dari gurunya yang memiliki hikmat yang sangat tinggi. Nama guru itu adalah Shang Rong. Shang Rong mempunyai pemikiran yang sangat brilian dan tajam. la juga mempunyai cara mengajar yang dikagumi oleh Lao Zi. Oleh karena itu, ia merasa bahwa gurunya yang membuatnya sangat berhikmat.
Pada suatu hari, dalam usia yang sudah sangat lanjut, Shang Rong sakit parah. Demi mendengar bahwa guru yang sangat dikasihi dan dikaguminya sakit, Lao Zi meninggalkan pekerjaannya dan pergi membesuk Shang Rong. Saat itu Lao Zi merasa sangat khawatir bahwa gurunya tidak akan bisa bangun lagi. Oleh karena itu, ia bertanya kepada Shang Rong: "Apakah ada yang bisa bantu dan apakah ada pesan-pesan yang sangat penting?".
Dengan suara yang masih dapat didengar dengan jelas, Shang Rong berkata: "Jika kamu pergi dan melewati sebuah desa tua, kamu harus turun di sana".
Lao Zi agak heran dan bertanya: "Apakah itu berarti saya tidak boleh menjadi orang yang lupa akan desa tua atau kampung halaman"?.
Shang Rong menggelengkan kepala lalu berkata: "Jika kamu melewati pohon tua yang tinggi besar, kamu harus berlari dengan langkah kecil".
Lao Zi menjawab: "Apakah maksudmu yang penting adalah orang muda harus menghormati orang yang tua?".
Sambil tersenyum Shang Rong menggelengkan kepalanya lagi. Setelah itu mereka berdua diam sejenak, Shang Rong memikirkan sesuatu untuk dikatakan, sementara Lao Zi memikirkan apa maksud gurunya.
Tidak berapa lama kemudian Shang Rong membuka mulutnya lalu bertanya: "Apakah lidah saya masih ada?".
Lao Zi menganggukkan kepala dan menjawab: "Masih ada".
Lalu Shang Rong melanjutkan pertanyaannya: "Apakah gigi saya masih ada?".
Setelah melihat, Lao Zi menjawab: "Sudah tidak ada satu pun gigi yang tertinggal".
Shang Rong kembali bertanya: "Apakah kamu tahu apa arti yang hendak saya sampaikan?".
Setelah berpikir sejenak, Lao Zi menjawab: "Apakah guru ingin menyampaikan bahwa gigi itu keras dan oleh karena itu, rontok lebih dulu. Dan lidah itu lebih lembut dan fleksibel, oleh karena itu, pada umumnya lebih tahan lama daripada gigi".
Dengan senyum bangga, Shang Rong memuji muridnya: "Kamu sekarang sudah mengerti rumus penting kehidupan" (Ley Wei Ye, 2008: 66-67).
Makna yang dapat dipetik adalah bahwa gigi itu banyak gunanya dan membuat penampilan seseorang tambah baik. Gigi dapat mengunyah untuk melembutkan makanan yang keras, namun akhirnya lidah yang merasakannya. Gigi banyak manfaatnya, namun karena gigi itu keras, umurnya tidak sepanjang lidah. Banyak orang pintar dan berpotensi tidak dapat bertahan lama bukan karena apa yang dapat dilakunnya, tetapi karena kekerasan hati dan kekakuan sikapnya. Sebaliknya, orang yang lemah lembut lebih fleksibel cenderung lebih bisa bertahan.

Kentut di Tengah Orang Banyak

Ada sebuah kisah yang patut disimak sebagai gambaran tentang pentingnya suasana yang memungkinkan seseorang melakukan sesuatu tanpa harus menanggung malu. Ketika Rasulullah tengah berada di antara para sahabatnya, tiba-tiba tercium bau tak sedap. Lalu, beliau berkata, "Orang yang merasa mengeluarkan angin ini hendaklah berdiri dan segera berwudhu". Namun, orang yang bersangkutan merasa malu. Maka beliau mengulangi lagi perkataannya, "Orang yang merasa mengeluarkan angin ini hendaklah berdiri dan segera berwudhu".
Lagi-lagi orang tersebut tak mau berdiri karena malu. Melihat hal itu, Abbas pun bangkit dan berkta, "Bagaimana kalau kita semua berdiri". Kejadian seperti ini pernah terjadi pula pada masa Umar bin Khatab. Asy-Sya'by meriwayatkan:
Suatu hari, Umar berada di rumahnya bersama beberapa sahabat dan termasuk di dalamnya Jarir ibn Abdullah. Tiba-tiba, Umar mencium bau kentut dan langsung berkata, "Aku mohon agar orang yang mengeluarkan angin tak sedap ini segera berdiri, lalu berwudhu".
Oleh karena tak ada yang berdiri, Jarir pun berdiri, "Wahai Amirul Mukminin, bagaimana bila kita semua berwudhu".
Mendapat ide itu, Umar pun berkata kepada Jarir, "Semoga Allah merahmatimu. Dan sebaik-baik tuan pada jaman Jahiliyah adalah aku, sedangkan sebaik-baik tuan pada jaman Is¬lam ini adalah kamu" (Ibnu Al-Jauzi, 2007: 24).
Kisah ini memberikan gambaran yang jelas dalam mendidik karakter kepada Mta tentang bagaimana kita tidak mudah mempermalukan orang di depan umum, tidak mudah membuka aib seseorang tetapi malah mendidik bagaimana menutupi aib seseorang serta sekaligus menciptakan suasana konduksif. Di samping itu, kita juga diajak bagaimana agar kita menjaga kebersamaan dan kekompakan dengan mengajak berwudhu bersama-sama.

Monday, May 2, 2011

HARDIKNAS : Antara Relevan dan Prosedural Pendidikan

Uforia Hardiknas barulah dimulai dan belum selesai rasanya, setiap tanggal 2 Mei seluruh rakyat Indonesia secara serentak melakukan ritual untuk memperingati hari pendidikan, khususnya di setiap instansi pendidikan dasar hingga menengah secara otomatis melakukan berbagai aktifitas mulai dari upacara bendera hingga acara-acara kegiatan lainnya.
Bagi penulis, agenda HARDIKNAS merupakan kegiatan momentum rutinitas yang seharusnya mampu membawa perubahan menjadi lebih baik lagi, khususnya bagi pendidikan di Indonesia baik secara kualitas tentunya, juga kuantitas pastinya. Pendidikan merupakan hal yang sangat amat vital dalam suatu bangsa atau Negara, karena pendidikan sangat menentukan dan memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi keberlangsungan dan kemajuan suatu bangsa dan Negara. Jika kita mengamati Negara-negara maju di berbagai belahan bumi lainnya, kita cukup perhatikan bagaimana pendidikan yang berkembang dinegara tersebut.
Berbicara mengenai pendidikan tentunya tidak cukup hanya sebatas pentransferan keilmuan yang telah banyak dilakukan dan kita saksikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada saat ini saja, karena berbicara pendidikan selain berbicara mengenai pengajaran suatu keilmuan formal, juga berbicara bagaimana melalui pendidikan tersebut lahirlah generasi-generasi penerus yang mapan secara keintelektual namun juga unggul dalam kepribadian serta karakter yang menjadikannya memiliki ciri khas sebagai seorang yang benar-benar terdidik sehingga mampu memberikan kemanfaatan bagi dirinya, keluarganya, masyarakat disekitarnya, Negara, juga bangsanya.

Potret Pendidikan Putra Pribumi
HARDIKNAS, setiap tahun harusnya menjadi momen penting bagi semua lapisan masyarakat di Indonesia, mulai dari pemerintahan, elemen-elemen masyarakat, hingga masyarakat itu sendiri. Namun kita bisa saksikan bersama baik melalui media elektronika maupun media cetak, bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia secara kesuluruhan, kualitas pendidikan yang tidak merata dari pusat perkotaan hingga pelosok perdesaan, hal ini dibuktikan, jika kita menginginkan mendapatkan pendidikan dengan kualitas pelayanan dan infrastruktur yang mendekati ideal saja, maka kita harus pindah ke kota, itupun dengan biaya yang cukup mahal, yang tidak akan mampu dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia yang masih berada di bawah garis kemiskinan, kalaupun mendapatkan beasiswa itupun pada jumlah yang sangat amat kecil sekali jika dibandingkan dengan jumlah masyarakat miskin yang ada di Indonesia. Belum lagi jika kita kita berbicara mengenai konten (kurikulum) pendidikan yang terdapat di Indonesia yang cenderung hanya mengarahkan outputnya hanya sebagai pekerja nantinya, belum lagi pemerataan berbagai anggaran pemerintahan untuk lembaga pendidikan yang masih terciumnya bau tidak sedap mengenai adanya perbedaan antara lembaga pendidikan Negeri dan Swasta, dan masih banyak lagi.
Meskipun anggaran operasional dibagikan secara sama, namun yang perlu diperhatikan pemerintah kurang mengawal dana tersebut sampai tujuan, disamping itu pemerintah kurang mengetahui kondisi kebutuhan sebenarnya dari masing-masing lembaga pendidikan pendidikan, sehingga secara otomatis berbagai permasalahan yang yang terjadi dilapangan pun kurang bisa teratasi secara efektif dan efisien. Disisi lain beberapa program pemerintah di bidang pendidikan yang tanpa disadari telah cukup ampuh membunuh lembaga-lembaga pendidikan swasta, seperti program pendidikan dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) mulai digratiskan, ternyata cukup ampuh membuat minat masyarakat beralih kepada sekolah negeri, dan hanya orang tua yang mengharapkan kualitas pendidikan yang bagus saja yang mau mensekolahkan anaknya di sekolah swasta.

Profil Pendidikan Putra Pribumi
Terlepas dari semua permasalahan yang ada meskipun bukan berarti kita harus menutup mata dan telinga mengenai kondisi pendidikan di tanah air kita yang tercinta ini, namun secara bersamaan sembari mencari jalan keluar yang terbaik, tentunya kita seyogyanya mencoba merumuskan model pendidikan yang mampu mengantarkan peserta didik kita unggul tidak hanya pada keilmuan akademik melainkan juga tangguh dalam karakter kepribadian. Untuk bisa membangun sebuah model pendidikan yang ideal seperti ini, maka pemerintah harus sadar betul bahwa pemerintah tidak akan mampu mewujudkan semua ini secara sendirian tanpa bantuan serta dukungan berbagai elemen masyarakat lainya.
Kurang lebih 65 tahun yang lalu bangsa Indonesia telah memploklamisrkan kemerdekaannya, jika secara usia manusia Indonesia sudah cukup matang seharusnya menjadi Negara dan Bangsa yang besar, dan disegani oleh Negara dan Bangsa-bangsa di belahan bumi lainnya, namun ternyata nasib telah berkata lain, padahal jika kita coba buka lagi sejarah kerajaan besar di dunia selain kerajaan Mongol yang sekarang merupakan Negara Cina yang menguasai hampir perekonomian dunia, Kekaisaran Jepang dengan Negara Jepangnya telah berhasil membuat dunia mengakui kecanggihan teknologinya, lalu bagaimana kerajaan Majapahit yang berhasil menyatukan Nusantara dengan Indonesia-nya, kenapa masih termasuk dalam bagian Negara yang berkembang??, ini adalah pertanyaan besar yang harus kita komunikasikan bersama.
Menurut hemat penulis, jawabanya terletak pada kualitas pendidikan yang telah berhasil dibangunnya, karena kemajuan peradapan suatu bangsa terletak pada kemajuan Sumber Daya Manusianya, dan kemajuan Sumber Daya Manusianya terletak pada kualitas pendidikan yang diperoleh para Sumber dayanya.
Maka pada kesempatan momentum HARDIKNAS, Bangsa Indonesia khususnya pemerintah beserta elemen-elemen yang membidangi di bidang pendidikan seharusnya mampu menghasilkan perumusan tertang model pendidikan yang lebih relevan untuk kemajuan masyarakat Indonesia kedepan, setidaknya mampu menhadirkan “PROFIL PENDIDIKAN BANGSA INDONESIA” yang mampu membawa bangsa Indonesia ini keluar dari kesengsaraan bangsa yang seakan tiada henti-hentinya.

“akhir kata penulis hanya bisa berdoa semoga melalui coretan ini, ada pemimpin bangsa yang tergerak hatinya serta mampu membuat perubahan khususnya di bidang pendidikan, setidaknya mampu menghadirkan GRAND DESIGN PENDIDIKAN bagi kemajuan pendidikan Indonesia saat ini dan masa depan, amien.”

Sunday, May 1, 2011

Ada Apa Dengan NII (AADN)

Meskipun tindakan NII tidak bisa dibenarkan dari sudut pandang manapun karena telah melakukan pencucian otak, lalu bagaimana mengenai metode-metode brainstorming, pelatihan-pelatihan retorika, lobying, negoisasi, bukankah kegiatan tersebut merupakan metode atau cara pencucian otak juga?, yang menjadi pertanyaan apakah pencucian otak tersebut berdampak secara langsung ataukah berdampak panjang?, apakah pencucian otak tersebut menyakiti orang-orang terdekat korban (personal/keluarga) ataukah masyarakat secara luas?
Tentu hal ini merupakan hal fenomenal dalam kondisi masyarakat yang semakin carut-marut akan kebobrokan multidimensi yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini, jika kita sedikit mencoba merenungkan peristiwa NII dengan beberapa pertanyaan penulis diatas tentunya kita berfikir dimanakah letak kesalahan NII, hal ini karena NII melakukan kesalahan fatal yang berakibat pada dampak secara langsung dan pada persona/keluarga dalam intensitas kecil, namun bagaimana dengan hegemoni media elektronik maupun cetak dengan berbagai informasi yang terkadang menyesatkan masyarakat luas, seperti iklan sebuah sabun atau lotion cream dengan model yang serba minim dimana tanpa kita sadari iklan tersebut mensiratkan dan meracuni kita beserta anak juga cucu kita bahwa wanita cantik itu seperti pada iklan tersebut, yakni yang bertubuh tinggi, kulit yang putih mulus, dengan rambut lurus dan panjang, serta dengan pakaian yang minim, dan iklan itu berkali-kali meracuni otak kita, anak kita serta generasi bangsa ini secara luas, lalu kenapa mereka (pemilik iklan) tersebut tidak dikecam?, jawabanya sederhana karena mereka (pemilik iklan) mencuci otak (baca: mempengaruhi/menghegemoni) pikiran masyarakat secara luas dan berdampak pada jangka waktu yang panjang.
Masih perlu bukti lagi, jika kita menyaksikan berbagai berita di berbagai media elektronika dan cetak, kita pernah saksikan beberapa waktu lalu, salah seorang artis yang pernah terjerat skadal mesum bisa dengan mudah maju menjadi calon wakil gubenur, walikota bahkan bupati, penulis yakin jika kita coba survey bertanya secara lansung pada masyarakat tempat artis yang mencalonkan di daerah tersebut, maka tentu masyarakat tidak akan sepakat dengan pencalonan tersebut, lalu kenapa artis tersebut masih bisa maju?, lagi-lagi karena hebatnya hegemoni iklan baik secara formal maupun nonformal dalam mengemasnya, tentunya masih segar ingatan kita semua tentang tragedy Luna Maya yang tersandung skandal pornoaksi dengan vokalis peterpen ariel, sehingga dalam beberapa kurun waktu sempat tidak pernah nongol dalam ecara Dahsyat, namun apakah pembaca tahu sendiri baru-baru ini Luna Maya sudah kembali lagi di acara entertainment tersebut, lalu dimanakah letaknya martabat bangsa Indonesia ini yang katanya bangsa timur yang sarat akan budaya dan martabat yang adiluhung (luhung)?.
Jika kita amati para birokrat kita yang telah kita percaya sebagai wakil rakyat, banyak kita temui dari mereka yang sebelumnya bahkan saat menjabat telah tersandung berbagai kasus, baik korupsi, penyalahgunaan jabatan, hingga kasus asusila, ternyata masih saja bisa tetap bisa melanjutkan karir politiknya, padahal jika kita amati peran mereka secara esensi, mereka adalah publik figur yang segarusnya memberikan keteladanan, pengayoman terhadap rakyatnya, malah melakukan hal-hal yang tidak seyogyanya mereka lakukan sebagai para pemimpin maupun pimpinan bangsa ini, lalu kemana rakyat ini harus mencontoh, belum lagi dengan rasa empati seakan tidak lagi terdapat pada setiap pribadi para wakil rakyat kita, kalaupun ada itupun jumlahnya sangat kecil dan tidak memiliki peran perubahan yang cukup signifikan, ciba kita perhatikan disaat berbagai permasalahan menimpa rakyat dengan kemiskinan yang hampir di seluruh pelosok negeri, pendidikan yang kian tidak relevan lagi dan semakin sulit dirasakan oleh anak negeri karena biaya yang mahal, kesulitan untuk makan karena semakin melambungnya harga bahan makanan, dan masih banyak lagi, para wakil rakyat kita merencanakan membangun gedung DPR yang baru, para wakil rakyat kita lebih disibukkan dengan pertengkaran dalam kubu koalisi, lalu dimanakah letak martabat bangsa ini?
Kembali pada pokok permasalahan yang cukup fenomenal yakni gerakan NII (Negara Islam Indonesia), tentu hal ini juga satu dari sekian banyak bagian permasalahan bangsa Indonesia yang harus segera diselesaikan, karena kalaupun permasalahan ini dianggap kecil, nnamun tidak segera diselesaikan, maka permasalahan kecil demi permasalahan kecil akan menjadi permasalahan besar yang akan mengganggu kedaulatan bangsa Indonesia sendiri, jika kita mencoba merenungkan sejenak, gejolak NII ini timbul karena ketidakpuasan sebagian kecil masyarakat Indonesia dengan sistem pemerintahan yang berjalan di Indonesia saat ini, mereka merasa bahwa bahwa Indonesia dengan mayoritas beragama islam perlu mengganti pancasila dengan sistem pemerintahan islam. Ada beberapa organisasi di Indonesia yang ingin merubah pancasila menjadi sistem pemerintahan islam sebagaimana pada jaman rasulullah dan khulafaurasyidin, antara lain NII, HTI (Hisbut Tahrir Indonesia), KPPSI (Komote Persiapan Pembentukan Syariat Islam), dan MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), yang menjadi pertanyaan konsep negara islam yang bagaimana yang mereka tawarkan?, penulis rasa kelompok-kelompok ini diakibatkan karena memahami islam secara tekstual sebagaimana yang pernah penulis kupas pada tulisan sebelumnya yang berjudul “Islam Bukan Ideologi”.

Tawaran Solusi
Fenomena unik seperti NII merupakan salah satu dari sekian banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi di Indonesia, dan harus segera diselesaikan sampai akar-akarnya, yang mana dalam penyelesaiannya dibutuhkan kerjasama yang kongkrit antara pemerintahan dengan masyarakat secara luas, adapun beberapa langkah yang penulis coba tawarkan :
1. Pemerintah harus secara tanggap memahami awal mula dan gerakanya NII di Indonesia sampai saat ini sampai seberapa jauh.
2. Pemerintah harus benar-benar serius dalam menangani permasalahan ini, tanpa adanya unsure politis, melainkan menjadikan kedaulatan NKRI sebagai Prioritas utama.
3. Pemerintah harus bekerjasama dengan berbagai elemen-elemen masyarakat secara luas, dengan memberikan pemahaman mengenai NKRI dengan pancasila-nya, juga bagi umat muslim dengan esensi ke-Islamanya.
4. Pemerintah harus mampu meminimalisir tindakan-tindakan anarkis dalam penyelesaianya, karena permasalahan ini bukan hanya permsalahan secara fisik, namun jauh lebih dari itu mengenai peng-hegemonian ideologi.
5. Pemerintah juga berbagai elemen-elemen masyarakat harus mampu menghadirkan wadah atau solusi bagi mantan-mantan NII nantinya agar bisa kembali dan diterima oleh masyarakat luas.

Mungkin pembaca merasa heran dengan beberapa tawaran yang di ajukan penulis kenapa hampir semuanya terdapat kata “pemerintah”?, kenapa bukan masyarakat langsung secara luas?, jawabanya cukup sederhana, menurut hemat penulis karena pemerintah adalah pemimpin bagi masyarakat luas, dan pemimpin harus bisa memberikan keteladanan (contoh yang baik), jika pemerintah bisa memberikan contoh yang baik maka masyarakat secara luas akan otomatis mengikutinya, bukan begitu kawan, masih ingat pesan Muhammad SAW, “Ibda’ bin Nafsih”, he…..he……he…..mari kita sama-sama terus-menerus belajar kawanku.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com