Ebook Agen Tiket Pesawat 486x60

Friday, April 29, 2011

Islam Bukan Ideologi

Abstrak
Ideologi secara arti bahasa berasal dari kata “ide” dan “logos”, dimana “ide” memiliki arti sebuah gagasan atau hasil pemikiran manusia yang terbentuk secara sistematis, sedangkan kata “logos” berasal dari bahasa yunani yang berarti ilmu yang mempelajari tentang sesuatu hal, sehingga bisa ditarik sebuah kesimpulan, bahwa ideology berarti ilmu yang mempelajari bagaimana membangun sebuah gagasan atau pemikiran secara lebih sistematis dengan harapan mampu menjadikan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat menjadi lebih baik lagi.
Fenomena yang berkembang di masyarakat dewasa ini, kita telah banyak menyaksikan berbagai peristiwa mencengangkan, yakni banyak bermunculan berbagai macam gerakan-gerakan yang bernafas dan mengatasnamakan islam, baik yang secara terselubung yang dibungkus didalam berbagai kegiatan social kemasyarakatan, budaya hingga politik praktis di pemerintahan, maupun yang secara terang-terangan telah berani memproklamirkan diri unruk mendirikan Negara islam dengan berencana merubah falsafah pedoman dasar Negara Indonesia tercinta ini, yakni pancasila.
Berbagai modus digunakan oleh berbagai gerakan saat ini didengung-dengungkan, seperti sistem pemerintahan islam seperti pada jaman rasulullah dan khulafaur rasidin yang sering kita dengar dengan sebutan “khilafah”, ada juga yang mencoba lebih vulgar lagi dengan adanya fenomena belakangan ini dengan munculnya kembali gerakan NII (Negara Islam Indonesia).
Mungkin kita sering membaca, mendengarkan atau bahkan mengikuti sebuah seminar yang membahas mengenai pemerintahan di dalam Islam, atau berbicara mengenai Islam sebagai pedoman dalam hidup, namun dalam perkembangan di lapangannya, telah banyak mengalami pergeseran makna dan pengaplikasian, hal ini tentu tidak bisa dipungkiri, karena pemahaman tentang islam memang tergantung bagaimana manusia tersebut mampu memahami dan mengaplikasikan ajaran islam itu sendiri. Sejarah telah menbuktikan, dalam memahami islam, di Indonesia saja pada era awal tahun 1900–an hingga akhir 1900 – an (era reformasi), telah menjadikan umat islam tersekat menjadi 2 (dua), yakni Islam Tradisionalis dan Islam Moderenis.
Memasuki era setelah reformasi, perkembangan Islam di Indonesia juga mengalami perubahan yang cukup signifikan, dalam hal ini penulis mencoba mengelompokkan menjadi 3 (tiga) spesikasi model gerakan, adapun gerakan-gerakan tersebut diantaranya :
1. Islam Fundamental (Islam Kanan)
Kelompok Islam Fundamental ini, cenderung arah gerakannya lebih memfokuskan pemahaman islam secara tekstual.

2. Islam Moderat (Moderenis)
Kelompok Islam Moderat ini cenderung arah gerakannya selain memfokuskan diri pada wilayah tektual (dalam hal ubudiyah/ibadah maghdoh) juga melakukkan pengembangan-pengembangan pemikiran dalam pada wilayah amaliyah (hubungan kemasyarakatan)

3. Islam Liberal
Kelompok Islam Liberal ini cenderung arah gerakannya lebih menitikberatkan pada wilayah-wilayah rasional (Pemikiran).

Islam dan Ideologi
Pemahaman menjadikan islam sebagai pedoman hidup, mengalami pergeseran pemahaman dan pengaplikasian yang berbagai bentuk, sehingga dalam prakteknya tidak jarang pula Islam dianggap sebagai ideologi gerakan atau kelompok. Sebagai generasi muda islam, tentunya kita harus pandai-pandai dalam memilah dan memilih serta mensikapi berbagai fenomena yang terjadi dimasyarakat secara luas dengan lebih bijaksana, sehingga tidak sampai terjebak pada paradigm-paradigma dalam memahami islam secara parsial, melainkan secara lebih holistik.
Jika diatas penulis mencoba menyinggung mengenai makna secara bahasa (harfiah) “ideologi”, maka, saat ini penulis mencoba mengajak pembaca untuk mengintegrasikan mengenai kata “ideologi” dan “Islam”, guna mencoba menkritisi fenomena yang telah lama berkembang, bahwa “Islam adalah sebuah Ideologi”. Paradigma yang mengatakan Islam adalah ideologi, menurut penulis, sama saja merendahkan islam itu sendiri, karena dengan memandang bahwa islam adalah ideology, berarti kita menganggap bahwa islam adalah hasil ciptaan/pemikiran manusia, padahal islam merupakan wahyu tuhan yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat jibril untuk disebarkan kepada semua umat manusia.
Pada kesempatan kali ini penulis mencoba mengajak pembaca semua untuk lebih obyektif dalam mensikapi fenomena yang sudah mulai menggelinding dengan liar layaknya bola salju yang semakin lama semakin membesar namun sama sekali hanya akan melemahkan islam secara esensinya. Hal ini karena islam bukan sekedar pengetahuan yang hanya untuk dipahami melainkan bagaimana islam mampu menjadi bagian dalam setiap aktifitas kita sehari-hari, islam yang dipahami hanya secara tektual dan hanya berhenti pada wilayah wacana, hanya akan menjadi dogma pembodohan bagi umat islam itu sendiri.
Umat islam akan menjadi umat terbaik (khoiru ummah) manakala mampu menyuruh pada kebaikan (ma’ruf) dan mencegah dari kemungkaran, dan beriman kepada Allah, sebagaimana yang tersurat dalam Al-Qur’an surat Al Imran 110, dan agar umat islam untuk bisa melakukan 3 (tiga) hal tersebut, yakni menyuruh pada kebaikan (ma’ruf) dan mencegah dari kemungkaran, dan beriman kepada Allah, maka semuanya itu terdapat ilmunya, dan untuk bisa menguasai ilmunya, maka umat islam harus belajar, bukan hanya sebatas pemahaman secara tekstual, melainkan juga mengkaji (bukan sekedar mengaji lho) keilmuan secara lebih mendalam hingga memahami keilmuan secara esensinya. Maka dari itu penulis mengajak pembaca tidak hanya I’tiba’ apalagi taqlid begitu saja pada setiap informasi yang sedang berkembang, tetapi kita sebagai umat islam harus bisa menelaah informasi tersebut lebih mendalam sebelum mengambil sikap atas informasi tersebut, juga pada kesempatan ini penulis mengajak pembaca untuk tidak termasuk bagian umat yang mudah mengkultuskan kebenaran seseorang ulama, melainkan dengan cara mengembalikan semuanya pada aturan Al-Qur’an dan Al-hadist, kalaupun tidak terdapat di keduanya, maka ber-ijtihad-lah dengan tidak keluar dari keduanya.
Akhir kata semoga Allah meridhoi kita semua, semoga coretan ini mampu memberikan kemanfaatan bagi penulis pada khususnya, dan pembaca pada umumnya, amien.

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com